Selasa, 21 Mei 2013

Menahan Amarah

  


     Bagi siapa mempunyai watak pemarah, hendaknya ia melihat dirinya sendiri saat ia sedang marah. jika ia tidak sanggup melihat dirinya sendiri saat ia marah, seharusnnya ia menghindarinya. 
      Rasulullah menjadikan orang yang dapat menahan dirinya saat emosi sebagai orang yang kuat. Abu Hurairah r.a meriwayatkan ahwa rasulullah bersabda, "Bukanlah orang kuat itu orang yang kuat dalam perkelahian, tapi sesungguhnya orang kuat itu adalah orang yang dapat menahan dirinya saat marah.
      Cara mengobati kemarahan sangat mudah bagi orang yang dimudahkan Allah, yang terdiri dari dua macam yaitu Lahiriyah dan Maknawiyah.
1. Lahiriyah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
    a. Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan   setan yang terkutuk pada saat timbul emosi.
   b. Mengubah posisi dari posisi ketika ia marah. Apabila saat ia berdiri, hendaknya ia duduk, dan apabila duduk, maka hendak ia berbaring.
    c. Berusaha untuk diam ketika emosi.

2. Maknawiyah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
    a. Menghadirkan dihati, pujian Allah bagi orang-orang yang menahan amarah di dunia, serta apa-apa                    yang dijanjikan bagi mereka daripada pahala yang besar di akherat.
    b. Segera mengingat bahwa setanlah yang mendorong amarahnya dan yang mendukungnya.
    c. Mengingat bahwa jika meneruskan amarahnya justru akan menambah kedengkian dan kebencian, sehingga ia   akan menyesal dan menimbulkan rasa dendam.
     d. Mengekang nafsu. Sesungguhnya orang yang kuat itu adalah orang yang mampu menahan nafsu amarahnya.

Sumber:
      Muhammad. 2010. Ta'aruf Cinta. Jakarta: Qultummedia.



   

Menyikapi Keburukan Akhlak Orang Lain dengan Bijak  (Al-Mudaaraat)


         
Al-Mudaaraat adalah salah satu perantara utama untuk mengambil hati yang berpaling dan menghilangkan permusushan sekaligus mengubahnya menjadi persahabatan dan kasih sayang. sifat ini berpulang kepada perkataan baik, mengakrabkan perjumpaan (ramah-tamah) serta menghindarisegala sesuatu yang dapat menyebabkan hati berpaling dan menyebabkan kemarahan orang yang mempunyai perangai tidak wajar, atau dari orang yang diduga akan dapat menyakiti.
         Nabi seringkali melakukan Mudaaraat terdapat orang yang berprilaku demikian. diriwayatkan oleh Aisyah bahwa seorang laki-laki meminta izin kepada nabi untuk dapat bertemu dengannya, maka nabi bersabda, "Izinkan dia, alangkah buruknya anak dari Bani 'Asyirah!" atau "Betapa buruk lelaki dari Bani 'Asyirah". Lalu ketika orang tersebut masuk, Nabi melembutkan kata-katanya kepadanya.
         Aisyah r.a berkata, "Aku mengatakan, "Wahai Rasulullah, engakau telah katakan sesuatu tentangnya sebelumnya apa yang telah engkau katakan sesuatu tentangnya sebelumnya apa yang telah engkau katakan, tapi kemudian engkau melembutkan kata-kata engkau kepadanya?". Nabi bersabda, " wahai Aisyah, sesungguhnya orang yang paling buruk derajatnyaq disisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan orang lain karena takut akan keburukan/kejahatannya."
       Al-Muhajir bin Abdullah mengatakan,
Kujauhi seorang tanpa ada kebencian 
Dengan sengaja kudekati saudara yangb penuh kebencian
Agar ada kecintaan setelah kebencian 
Atau ketunjukkan kepadanya sebuah pertarungan, biar Allah 
Membinasakan siapapun yang ingin ia binasakan.

Sumber:
       Muhammad. 2010. Ta'aruf Cinta. Jakarta: Qultummedia.