Nama : Nuning Surya Lestari
NPM : 116210123
Kelas : 6E
M.K : Semantik
Soal
- Apakah ada perbedaan makna referensial dan non referensial ?
- Mengapa makna afektif lebih terasa secara lisan dari pada tulisan ?
- Jelaskan perbedaan makna setilistika !
- Jelaskan perbedaan yang mendasar idiom penuh dan makna idiom sebagian !
- Jelaskan idiomatikal dan peribahasa !
- Jelaskan perbedaan makna istilah dengan makna kata !
- Jelaskan makna yang sama antara idiom ungkapan dan metafora !
- Jelaskan makna leksikal dan denotatif !
- Jelaskan penyebab perubahan makna konotasi dapat berubah dari maktu-kewaktu?
- Jelaskan makna kolokatif !
Jawaban
!
1. Apakah
ada perbedaan makna refensial dan non ferensial ?
Antara makna refensial dan makna non refensial
terdapat perbedaan dari segi ada atau tidaknya makna kata yang referen dengan
sesuatu yang di luar bahasa. Hal ini dapat dilihat dari pengertiannya, makna
referensial adalah sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu. Sedangkan
pengertian makna non refensial adalah kata-kata yang tidak mempunyai referen,
maka kata tersebut disebut makna non referensi.
Jadi dapat simpulkan perbedaan antara makna refensial dengan non
refensial dapat dilihat pada kata yang menjadi acuan antara kata dengan sesuatu
makna di luar bahasa. Contoh, kata meja dan kursi termasuk kata yang bermakna
refensial, karena keduanya mempunyai referen, yaitu sejenis perabot rumah
tangga yang disebut “meja” dan “kursi”. Sedangkan kata karena dan kata tetapi
termasuk kata yang bermakna non referensial.
2. Mengapa
makna afektif lebih terasa secara lisan dari pada tulisan ?
Karena makna afektif berkenaan dengan perasaan
pembicara pemakai bahasa secara pribadi, baik terhadap lawab bicara maupun
terhadap objek yang dibicarakan. Sehingga lebih terasa secara lisan, dari bahasa lisan inilah dapat
kita ketahui secara langsung bahwa pembicara apakah sedang keadaan marah,
sedih, senang ataupun bahagia, pembicara suka atau tidak dengan keadaan atau
objek yang sedang dihadapinya. Jika ia merasa senang pastikan mengucapkan
kata-kata atau kalimat yang enak didengar, sedangkan kalau pembicara merasa
tidak suka dengan keadaan atau objek yang dihadapinya pasti ia akan
menggucapkan kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan di hati.
3. Jelaskan
perbedaan makna setilistika !
Makna setilistika berkenaan dengan gaya pemilihan
kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan di dalam
masyarakat. Karena itulah, dibedakan kata rumah, pondok, istana, keraton, kediaman, tempat tinggal, dan residensi.
Hal ini terjadi karena dilihat dari cara pandang dan fungsinya di dalam masyrakat, sehingga kata rumah,
istana, keraton, kediaman, tempat
tinggal, dan residensi, memiliki makna yang berbada-beda dalam pandangan
masyarakat.
4. Jelaskan
perbedaan yang mendasar antara idiom penuh dan makna idiom sebagian !
Idiom penuh merupakan idiom yang unsur-unsurnya
secara keseluruhan sudah merupakan suatu kesatuan dengan satu makna. Misalnya,
membanting tulang memiliki makna bekerja keras. Sedangkan idiom sebagian masih
ada unsur yang memiliki makna leksikalnya sendiri. Misalnya, daftar hitam
memiliki makna daftar yang berisi nama-nama orang yang dicurigai/dianggap
bermasalah. Jadi dapat disimpulkan perbedaan yang mendasar antara idiom penuh
dengan idiom sebagian adalah jika idiom penuh unsur-unsurnya secara keseluruhan
merupakan satu kesatuan dengan makna/ maknanya tidak dapat diramalkan secara leksikal maupun
gramatikal, sedangkan idiom sebagaian unsur-unsurnya sebagian masih ada yang
memiliki makna leksikal atau makna yang
sebenarnya.
5. Jelaskan
idiomatikal dan peribahasa !
Idomatikal adalah makna sebuah bahasa kata, frasa,
atau kalimat yang menyimpang dari makna leksikal atau makna gramatikal
unsur-unsur pembentuknya. Untuk mengetahui makna idiom sebuah kata (frasa atau
kalimat) tidak ada jalan lain selain
mencarinya di kamus. Sedangkan peribahasa maknanya masih dapat diramal karena
adanya asosiasi atau tautan antara makna leksikal dan makna gramatikal
unsur-unsur pembentuk pribahasa itu dengan makna lain yang menjadi tautanya.
Pribahasa ini bersifat membandingkan atau mengumpamakan maka lazim juga disebut
dengan nama perumpamaan. Kata-kata seperti bagai, bak, laksana, dan umpama.
Memang banyak juga pribahasa yang tanpa menggunakan kata-kata tersebut, namun
kesan pribahasanya itu tetap saja tampak. Misalnya, tong kosong nyaring
bunyinya.
6. Jelaskan
perbedaan makna istilah dengan makna kata !
Perbedaan Makna istilah atau makna khusus dan makna
kata atau makna umum adalah dari segi halus atau tidaknya kata. Kata yang
bermakna umum lebih luas pemakaiannya dari pada kata yang bersifat khusus. Misalnya
kata bersifat umum melihat, sedangkan kata yang bersifat khusus seperti
mengintip.
7. Jelaskan
makna yang sama antara idiom, ungkapan, dan metafora !
Idom, ungkapan dan metafora jika dilihat dari objek
kajiannya adalah sama, sedangkan dikaji dari segi pandanganya berlainan. Ketiga
istilah ini sama-sama mengkaji tentang bahasa berdasarkan perumpamaan atau
istilah bahasa dalam menyatakan sesuatu.
8. Jelaskan
makna leksikal dan denotatif !
Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan
referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau makna
yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan. Misalnya, kata tikus makna leksikalnya adalah
sebangsa binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus.
Makna gramatikal adalah adalah makna yang hadir
sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi, proses
reduplikasi, dan proses komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada kata angkat
dalam kalimat batu seberat itu terangkat juga oleh adik melahirkan makna
“dapat”, dan kalimat ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat ke atas
malahirkan makna gramatikal “tidak sengaja”. Jadi dapat disimpulkan bahwa makna
leksikal adalah makna yang ada dalam kamus atau makna yang sebenarnya,
sedangkan makna gramatikal adalah makna kata yang timbul akibat proses
gramatiakal seperti afiksasi, reduplikasi dan lain-lain.
9. Jelaskan
penyebab perubahan makna konotasi dapat berubah dari maktu-kewaktu?
Penyebab makna konotasi berubah dari waktu-kewaktu,
karena bahasa bersifat dinamis yang selalu berkembang dalam kehidupan
bermasyarakat dan sudah menjadi sifat manusia selalu memperhalus pemakaian bahasa. Oleh sebab itu diusahakan
membentuk kosa kata atau istilah baru yang dianggap lebih sopan dan enak diucapkan oleh penutur dan didengar oleh
mitra tutur.
10. Jelaskan
makna kolokatif !
Makna kolokatif berkenaan dengan makna kata dalam
kaitanya dengan makna kata lain yang mempunyai “tempat” yang sama dalam sebuah
frase (ko =sama, bersama; lokasi = tempat). Misalnya, kita dapat mengatakan
gadis itu cantik, bunga itu indah, dan pemuda itu tampan. Tetapi kita tidak
dapat mengatakan *gadis itu tampan; *bunga itu molek; dan *pemuda itu cantik.
Kata cantik, indah, tampan dan molek memiliki makna yang sama, tetapi
masing-masing terikat dengan kata-kata tertentu dalam suatu frase.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar