Selasa, 21 Mei 2013

Menyikapi Keburukan Akhlak Orang Lain dengan Bijak  (Al-Mudaaraat)


         
Al-Mudaaraat adalah salah satu perantara utama untuk mengambil hati yang berpaling dan menghilangkan permusushan sekaligus mengubahnya menjadi persahabatan dan kasih sayang. sifat ini berpulang kepada perkataan baik, mengakrabkan perjumpaan (ramah-tamah) serta menghindarisegala sesuatu yang dapat menyebabkan hati berpaling dan menyebabkan kemarahan orang yang mempunyai perangai tidak wajar, atau dari orang yang diduga akan dapat menyakiti.
         Nabi seringkali melakukan Mudaaraat terdapat orang yang berprilaku demikian. diriwayatkan oleh Aisyah bahwa seorang laki-laki meminta izin kepada nabi untuk dapat bertemu dengannya, maka nabi bersabda, "Izinkan dia, alangkah buruknya anak dari Bani 'Asyirah!" atau "Betapa buruk lelaki dari Bani 'Asyirah". Lalu ketika orang tersebut masuk, Nabi melembutkan kata-katanya kepadanya.
         Aisyah r.a berkata, "Aku mengatakan, "Wahai Rasulullah, engakau telah katakan sesuatu tentangnya sebelumnya apa yang telah engkau katakan sesuatu tentangnya sebelumnya apa yang telah engkau katakan, tapi kemudian engkau melembutkan kata-kata engkau kepadanya?". Nabi bersabda, " wahai Aisyah, sesungguhnya orang yang paling buruk derajatnyaq disisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan orang lain karena takut akan keburukan/kejahatannya."
       Al-Muhajir bin Abdullah mengatakan,
Kujauhi seorang tanpa ada kebencian 
Dengan sengaja kudekati saudara yangb penuh kebencian
Agar ada kecintaan setelah kebencian 
Atau ketunjukkan kepadanya sebuah pertarungan, biar Allah 
Membinasakan siapapun yang ingin ia binasakan.

Sumber:
       Muhammad. 2010. Ta'aruf Cinta. Jakarta: Qultummedia.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar