Senin, 05 Mei 2014

Nama   : Nuning Surya Lestari
NPM   : 116210123
Kelas   : 6E
M.K     : Semantik
Soal
1.      Apakah ada perbedaan makna referensial dan non referensial ?
2.      Mengapa makna afektif lebih terasa secara lisan dari pada tulisan ?
3.      Jelaskan perbedaan makna setilistika !
4.      Jelaskan perbedaan yang mendasar idiom penuh dan makna idiom sebagian !
5.      Jelaskan idiomatikal dan peribahasa !
6.      Jelaskan perbedaan makna istilah dengan makna kata !
7.      Jelaskan makna yang sama antara idiom ungkapan dan metafora !
8.      Jelaskan makna leksikal dan denotatif !
9.      Jelaskan penyebab perubahan makna konotasi dapat berubah dari maktu-kewaktu?
10.  Jelaskan makna kolokatif !

Jawaban !
1.      Apakah ada perbedaan makna refensial dan non ferensial ?
Antara makna refensial dan makna non refensial terdapat perbedaan dari segi ada atau tidaknya makna kata yang referen dengan sesuatu yang di luar bahasa. Hal ini dapat dilihat dari pengertiannya, makna referensial adalah sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu. Sedangkan pengertian makna non refensial adalah kata-kata yang tidak mempunyai referen, maka kata tersebut disebut makna non referensi.  Jadi dapat simpulkan perbedaan antara makna refensial dengan non refensial dapat dilihat pada kata yang menjadi acuan antara kata dengan sesuatu makna di luar bahasa. Contoh, kata meja dan kursi termasuk kata yang bermakna refensial, karena keduanya mempunyai referen, yaitu sejenis perabot rumah tangga yang disebut “meja” dan “kursi”. Sedangkan kata karena dan kata tetapi termasuk kata yang bermakna non referensial.

2.      Mengapa makna afektif lebih terasa secara lisan dari pada tulisan ?
Karena makna afektif berkenaan dengan perasaan pembicara pemakai bahasa secara pribadi, baik terhadap lawab bicara maupun terhadap objek yang dibicarakan. Sehingga lebih terasa  secara lisan, dari bahasa lisan inilah dapat kita ketahui secara langsung bahwa pembicara apakah sedang keadaan marah, sedih, senang ataupun bahagia, pembicara suka atau tidak dengan keadaan atau objek yang sedang dihadapinya. Jika ia merasa senang pastikan mengucapkan kata-kata atau kalimat yang enak didengar, sedangkan kalau pembicara merasa tidak suka dengan keadaan atau objek yang dihadapinya pasti ia akan menggucapkan kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan di hati.

3.      Jelaskan perbedaan makna setilistika !
Makna setilistika berkenaan dengan gaya pemilihan kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan di dalam masyarakat. Karena itulah, dibedakan kata rumah, pondok, istana,  keraton, kediaman, tempat tinggal, dan residensi. Hal ini terjadi karena dilihat dari cara pandang dan fungsinya  di dalam masyrakat, sehingga kata rumah, istana,  keraton, kediaman, tempat tinggal, dan residensi, memiliki makna yang berbada-beda dalam pandangan masyarakat.

4.      Jelaskan perbedaan yang mendasar antara idiom penuh dan makna idiom sebagian !
Idiom penuh merupakan idiom yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan suatu kesatuan dengan satu makna. Misalnya, membanting tulang memiliki makna bekerja keras. Sedangkan idiom sebagian masih ada unsur yang memiliki makna leksikalnya sendiri. Misalnya, daftar hitam memiliki makna daftar yang berisi nama-nama orang yang dicurigai/dianggap bermasalah. Jadi dapat disimpulkan perbedaan yang mendasar antara idiom penuh dengan idiom sebagian adalah jika idiom penuh unsur-unsurnya secara keseluruhan merupakan satu kesatuan dengan makna/ maknanya tidak  dapat diramalkan secara leksikal maupun gramatikal, sedangkan idiom sebagaian unsur-unsurnya sebagian masih ada yang memiliki makna leksikal atau  makna yang sebenarnya.

5.      Jelaskan idiomatikal dan peribahasa !
Idomatikal adalah makna sebuah bahasa kata, frasa, atau kalimat yang menyimpang dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Untuk mengetahui makna idiom sebuah kata (frasa atau kalimat)  tidak ada jalan lain selain mencarinya di kamus. Sedangkan peribahasa maknanya masih dapat diramal karena adanya asosiasi atau tautan antara makna leksikal dan makna gramatikal unsur-unsur pembentuk pribahasa itu dengan makna lain yang menjadi tautanya. Pribahasa ini bersifat membandingkan atau mengumpamakan maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan. Kata-kata seperti bagai, bak, laksana, dan umpama. Memang banyak juga pribahasa yang tanpa menggunakan kata-kata tersebut, namun kesan pribahasanya itu tetap saja tampak. Misalnya, tong kosong nyaring bunyinya.

6.      Jelaskan perbedaan makna istilah dengan makna kata !
Perbedaan Makna istilah atau makna khusus dan makna kata atau makna umum adalah dari segi halus atau tidaknya kata. Kata yang bermakna umum lebih luas pemakaiannya dari pada kata yang bersifat khusus. Misalnya kata bersifat umum melihat, sedangkan kata yang bersifat khusus seperti mengintip.

7.      Jelaskan makna yang sama antara idiom, ungkapan, dan metafora !
Idom, ungkapan dan metafora jika dilihat dari objek kajiannya adalah sama, sedangkan dikaji dari segi pandanganya berlainan. Ketiga istilah ini sama-sama mengkaji tentang bahasa berdasarkan perumpamaan atau istilah bahasa dalam menyatakan sesuatu.

8.      Jelaskan makna leksikal dan denotatif !
Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan.  Misalnya, kata tikus makna leksikalnya adalah sebangsa binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus.
Makna gramatikal adalah adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada kata angkat dalam kalimat batu seberat itu terangkat juga oleh adik melahirkan makna “dapat”, dan kalimat ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat ke atas malahirkan makna gramatikal “tidak sengaja”. Jadi dapat disimpulkan bahwa makna leksikal adalah makna yang ada dalam kamus atau makna yang sebenarnya, sedangkan makna gramatikal adalah makna kata yang timbul akibat proses gramatiakal seperti afiksasi, reduplikasi dan lain-lain. 
9.      Jelaskan penyebab perubahan makna konotasi dapat berubah dari maktu-kewaktu?
Penyebab makna konotasi berubah dari waktu-kewaktu, karena bahasa bersifat dinamis yang selalu berkembang dalam kehidupan bermasyarakat dan sudah menjadi sifat manusia selalu memperhalus  pemakaian bahasa. Oleh sebab itu diusahakan membentuk kosa kata atau istilah baru yang dianggap lebih sopan dan enak  diucapkan oleh penutur dan didengar oleh mitra tutur.
10.  Jelaskan makna kolokatif !
Makna kolokatif berkenaan dengan makna kata dalam kaitanya dengan makna kata lain yang mempunyai “tempat” yang sama dalam sebuah frase (ko =sama, bersama; lokasi = tempat). Misalnya, kita dapat mengatakan gadis itu cantik, bunga itu indah, dan pemuda itu tampan. Tetapi kita tidak dapat mengatakan *gadis itu tampan; *bunga itu molek; dan *pemuda itu cantik. Kata cantik, indah, tampan dan molek memiliki makna yang sama, tetapi masing-masing terikat dengan kata-kata tertentu dalam suatu frase.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar